Sabtu, 16 April 2011





Pada  tahun 2005 didirikan PT. SRI TRANG LINGGA INDONESIA dengan tujuan utama untuk mengembangkan industri karet Indonesia. Sri Trang Lingga Indonesia adalah proyek join venture yang pertama antara Sri Trang Agro-Industry Plc Thailand (STA) dan PT. Lingga Djaja dari Indonesia (LD) untuk memproduksi Crumb Rubber (SIR20) untuk komoditas eksport. Join Venture ini malibatkan pengalaman yang luas dari STA Group dalam industri pengolahan karet, ditambah dengan pengetahuan lokal dari Lingga Djaja Group yang oleh partner join venture diharapkan dapat membangun pabrik yang modern dan canggih yang berada di wilayah Palembang. Lokasi pabrik berhadapan dengan Sungai Musi dan memiliki total area seluas 40ha. Pabrik di desain dengan konsep efisien dengan tujuan utama sebisa mungkin memproduksi SIR20 terbaik dan juga memberikan kesejahteraan bagi karyawan di pabrik. Total investasi sejauh ini berjumlah 10 juta US Dollar.
Sri Trang Group terkenal dan terpandang di Thailand dan diseluruh komunitas karet internasional atas kepemimpinan dan komitmennya atas peningkatan yang berkesinambungan terhadap kualitas, kepercayaan dan pengejaran kesempurnaan dalam industri karet .
Produk dihasilkan dari bahan baku terpilih sebelum mulai produksi. Kontrol kualitas (Quality Control) yang konsisten pada saat produksi dan area produk akhir (Finished Good), seperti juga hasil kualitas laboratorium, juga memastikan bahwa setiap bandela yang dikirim akan memenuhi standar yang diminta.
Terdiri dari banyak macam Standard Indonesia Rubber  (SIR) 10 dan 20 yang dibutuhkan bermacam-macam industri. Ada peningkatan permintaan untuk block rubber karena kemampuann untuk mengukur dan mengontrol mutu karet dengan menggunakan teknologi terbaru yang memastikan kekonsistenan kualitas ke pengguna akhir.
Produk dikemas dalam berbagai tipe kemasan untuk memenuhi permintaan konsumen dan standar.
a)    35 kg per bandela loose bale
b)   35 kg per bandela in SWP
c)    35 kg per bandela in WP
d)   35 kg per bandela in/on MC/B
          Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Selasa (Palembang, 21 Desember 2006) pagi meresmikan tiga pabrik karet dan dua pabrik minyak kelapa sawit Sumatera Selatan. Presiden juga meresmikan Jembatan Air Betayang di Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Lokasi peresmian lima pabrik itu dipusatkan PT Sri Trang Lingga, di Kelurahan Keramasan, Kertapati Palembang.
          Ketiga pabrik karet yang diresmikan itu masing-masing PT Sri Trang Lingga, PT Mardec Musi Lestari dan PT Bintang Gasing Persada. Sedang dua pabrik minyak kelapa sawit yang diresmikan adalah PT Sriwijaya Palm Oil dan PT Hindolin. Kelima pabrik ini mampu menyerap 1.480 tenaga kerja.
          Selain itu Presiden juga memberi bantuan alat pertanian dan benih pohon karet kepada para petani yang diterima perwakilannya, berupa 1 unit eskavator, 108 unit sepeda motor, 10 unit hand traktor, lima juta benih karet, 208 ribu batang bibit kebun entres karet, 200 ribu batang bibit karet, 2.500 set peralatan sadap karet, 65 ribu bibit kelapa sawit, 2 juta batang bibit gerhan, 875 ton benih padi, 3 ton benih jagung hibrida, 245 ton pupuk NPK, dan 50 ribu ekor benih ikan.
          Dalam laporannya, Gubernur Sumsel Syahrial Oesman menjelaskan bahwa PT Sri Trang Lingga memperoduksi 108 ribu crumb rubber ton/tahun, terbesar di Sumatera Selatan. Perusahaan ini berstatus PMA, kerjasama antara PT Sri Trang Lingga Indonesia dengan Lingga Jaya Grup dengan total investasi 20 juta Dollar AS, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 600 orang, dan memproduski karet SIR 20 standar ekspor. Pabrik karet PT Mardec Musi Lestari total produksinya 24 ribu ton/tahun, dengan investasi 12 juta Dollar AS, menyerap 240 tenaga kerja. Pabrik karet PT Bintang Gasing Persada memproduksi 48 ribu ton/tahun dengan nilai investasi Rp 150 milyar, menyerap 440 tenaga kerja.
          Presiden SBY juga meresmikan Jembatan Air Bentayang yang berada di Kabupaten Banyuasin, dengan panjang 122,4 meter dan lebar 10 meter. Jembatan ini dibangun dengan biaya Rp 16,8 milyar. Dana pembangunannya diperoleh dari patungan PT PN (PT Perkebunan Nasional ) VII sebesar Rp 8,4 milyar (50 persen), Pemprov Sumatera Selatan Rp 5,6 milyar (33,3 persen), dan Pemkab Banyuasin Rp 2,8 milyar (16,7 persen). Jembatan Air Bantayang terletak di sentra produksi perkebunan kelapa sawit.
          Sedang pabrik minyak kelapa sawit PT Sriwijaya Palm Oil adalah PMDN dengan kapasitas 30 ton CPS/jam dengan investasi Rp 82 milyar dan menyerap 95 tenaga kerja. Pabrik minyak kelapa sawit PT Hindolin memproduksi 60 ton CPS/jam, dengan nilai investasi 12,2 juta Dollar AS, dan menyerap 105 tenaga kerja.

1.2           VISI DAN MISI
          Misi utama dari Sri Trang Group adalah menjadi yang terdepan dalam industri karet internasional. Oleh karenanya adalah sangat penting untuk mengembangkan diri dengan efisien dan juga antisipasi atas perubahan dalam ekonomi dunia. Visi ini memampukan Sri Trang Group untuk terus menerus bertumbuh dengan fondasi yang kuat dan solid.

1.3           PERMASALAHAN
          Dari latar belakang Sri Trang diatas dapat ditarik suatu permasalahan yaitu bagaimana cara untuk membentuk sebuah manajemen organisasi yang efektif dan efisien agar mendapatkan mutu dan sumber Daya Manusia yang berpotensi, namun juga di Sri Trang ini Organisasi manajemennya sering berubah-ubah dengan tidak mengacu pada kebijakan, kelayakan, keselamatan dan kemampuan seorang karyawan itu sendiri tapi Ia lebih mengutamakan kualitas dan target yang dicapai dalam produksi tersebut.
1.4           BATASAN MASALAH
          Yang menjadi batasan masalah dalam Profil Sri Trang Group ini yaitu akan dibuatnya sistem manajemen organisasi di Sri Trang Lingga Indonesia yang efektif dan efisien yang mengikat motto nya “kencangkan ikat pinggang”.

1.5           TUUJUAN DAN MANFAAT
1.5.1   Tujuan
a)    Kepuasan pelanggan.
b)   Kompetensi dan kesadaran karyawan akan tugas-tugas mereka untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi.
c)    Menjalankan bisnis yang memenuhi kepuasan pelanggan.
d)   Komitmen untuk menghasilkan Produk yang berstandar tinggi.
1.5.2   Manfaat
a)     Komit untuk memnuhi peraturan-peraturan lingkungan yang relevan dan persyaratan-persyaratan lainnya yang telah disepakati oleh perusaan.
b)   Menyediakan sumber daya yang efisien dan konservasi energi.
c)    Melatih staff/pekerja/orang-orang yang bekerja untuk atau atas nama perusahaan agar memiliki kesadaran akan lingkungan.

1.6           METODE PENELITIAN
Metode Pengumpulan Data
          Dalam mencari data-data yang diperlukan untun penelitian ini lebih banyak difokuskan pada teori yang diperoleh yang diperoleh dari buku Profil Sri Trang Lingga Indonesia yang berhubungan dengan makalah ini sehingga dapat membantu penulis dalam mengumpulkan data.

BAB II
DEFINISI MANAJEMEN UMUM

2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN
          Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara manajer (orangnya) mengatur dan membimbing serta memimpin semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
          Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha plara anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
          Dari definisi diatas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata “proses” bukan “seni”. Mengartikan manajemen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan .
Pengertian manajemen menurut para ahli diantaranya :
1.          George R. Terry manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebalumnya. Dalam buku yang berjudul “Principles of manajemen”.
2.          Harold Koontz & Donnel manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain. Dalam buku yang berjudul Principles of management”.

2.2 SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
          Ilmu Manajemen berkembang terus menerus dari dulu hingga saat ini. Ilmu manajemen memberikan pemahaman dan pengertian kepada kita tentang cara penting dalam menganalisis,meneliti dan memecahkan berbagai macam masalah yang terdapat dalam struktur sebuah organisasi, oleh karena itu ilmu manajemen dikemukakan ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.
          Aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produksi sedangkan aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang berada dalam organisasi.
          Seorang Manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara keseluruhan tentang perkembangan evolusi yang situasi tertentu sehingga apabila seorang manajer menghadapi situasi tertentu maka akan dapat mencari solusi atau membuat keputusan yang baik.

2.2.1 Perkambangan Ilmu Manajemen
          Ilmu manajemen merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Freederick W. Taylor melakukan suatu. Dari sinilah lahir konsep teori efisiensi dan efektifitas.
ilmu sosial yang mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat modern. Dimana fenomena masyarakat modern itu merupakan gejala sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.
          Ada beberapa adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kehidupan suatu organisasi, yaitu:
1.    Tekanan pemilik perusahaan
2.    Kemajuan teknologi
3.    Saingan baru
4.    Tuntutan masyarakat
5.    Kebijaksanaan Pemerintah
6.    Pengaruh dunia Internasional

          Berdasarkan dasarnya manajemen merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasidengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan pengawasan (controlling). Sampai sekarang belum ada suatu teori manajemen dapat diterapkan pada semua situasi. Seorang manajer akan menjumpai banyak pandangan tentang manajemen.
          Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi menejer menjadi 3 golongan yang berbeda :
1. Manajer lini pertama
            Tingkat paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional disebut manajemen lini (garis) pertama.
2. Manajer menengah
          Manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan terkadang juga karyawan operasional.
3. Manajer puncak
          Klasifikasi manajer training pada suatu organisasi. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi.

2.2.2 Perkembangan Teori Manajemen
          Proses perkembangan teori manajemen terus berkembang hingga saat ini yang dilihat dari 5 sisi yaitu :
1.    Dominan, yaitu aliran yang muncul karena adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi perkembangan teori manajemen.
2.    Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkembang sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.
3.    Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sama sehingga batas antara aliran menjadi kabur.
4.    Sintesis, berupa perkembangan menyeluruh yang lebih bersifat integrasi dari aliran-aliran seperti yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.
5.    Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori manajemen dengan munculnya teori-teori manajemen yang baru yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajemen tertentu.



BAB III
STRUKTUR ORGANISASI

3.1 STRUKTUR ORGANISASI
Text Box: *SPV QCText Box: HRD
MANAGERText Box: ADMIN
MANAGERText Box: MANAGER QUALITY
CONTROLText Box: MANAGER
RAW MATERIAL
3.2 RINCIAN-RINCIAN TUGAS
          Ada berbagai macam rincian tugas menurut fungsi dan kinerja masing-masing department, saya sebagai penulis yang bekerja dibagian eksport yang tak luput juga dari keterkaitan antara bagian produksi diluar eksport.
3.2.1   Rajangan Dan Wetline

Rajangan merupakan suatu tempat proses awal dimana karet basah yang belum diolah sama sekali yang datang dari barbagai daerah
lalu disimpan terlebih dahulu di Raw material dalam tempo beberapa hari dan setelah itu dihancurkan  dalam proses ini. Disini terdapat beberapa orang cekker gunanya tuk mengambil kotoran yang berjalan diatas compaier, dalam proses ini akhirnya karet menjadi panjang seperti handuk yang  disebut blangket.





3.2.2 Hanging

Hanging merupakan suatu proses tempat penjemuran blanket yang diangkut oleh worker dengan menggunakan trolley kemudian dinaikkan oleh lift dan dijemur untuk beberapa hari gunanya agar blanket tersebut menghasilkan mutu yang baik dan sedikit mengandung kontaminan atau kotoran-kotoran yang menempel pada blangket tersebut.

3.2.3 Dryer

Dryer adalah merupakan suatu proses penghancuran kembali dari proses penjemuran di hanging yang mana blangket tersebut telah dipotong dan diisikan dalam keranjang besar yang diangkut oleh driver forklift, lalu potongan blangket tersebut dimasukkan dalam mesin dryer sehingga menjadi potongan kecil seperti popcorn yang kemudian dialirkan oleh pipa besar menuju kedalam beberapa Loyang tempat pencetakan karet, kemudian loyang tersebut masuk kedalam oven besar yang dipanaskan dengan suhu tertentu, bahan bakarnya berupa batubara, cangkang sawit atau terkadang dengan menggunakan bahan bakar solar, sehingga Loyang yang berisikan karet keluar dari oven tidak berbau lagi dan sudah berubah bentukknya.








3.2.4 Packing Line

Packing Line merupakan tempat proses ke empat dimana setelah Loyang yang berisikan karet keluar dari oven kemudian di timbang lalu dimasukkan ke dalam cetakan mesin press pencetak karet, kemudian setelah karet keluar dari mesin press lalu tangan-tangan terampil worker perempuan mencari kontaminan yang mungkin masih menempel dikaret tersebut kemudian karet itu dihantarkan diatas compaier menuju timbangan otomatis yang mengetahui berat bersih karet tersebut yakni 35 kg dan mengetahui apakah karet tersebut terdapat benda yang mengandung logam, lalu  bale karet tersebut dibungkus sesuai dengan SIR (Standard International Rubber) yang customer pesan, lalu bale karet tersebut dimasukkan kedalam forming box yang dialasi oleh pallet ( suatu tempat/wadah karet yang berisikan 36 bale karet ) yang berguna tuk pengepressan karet yang telah dikemas rapih dan bersih. Setiap forming box terisi 36 bale dan kemudian di press dengan batu seberat 1,2 ton.

3.2.5 Finished Good & Eksport
          Finished Good &  Eksport merupakan proses terakhir dari semua proses produksi mulai dari rajangan & wetline, hanging, dryer dan packing line. Disini saya sebagai penulis bekerja dibagian department eksport sebagai driver forklift yang bertugas menyiapkan barang yang akan diekport keberbagai Negara dunia yang memilki berbagai macam customer dengan berbagai bentuk kemasan.

          Karet yang telah di press dalam waktu tertentu kemudian di buka forming box nya oleh driver FL packing di wilayah eksport guna untuk di prepare oleh worker dieksport

          Di eksport terdapat Supervisor, assistant yang bertugas mengolah data menurut pesanan customer dan juga terdiri dari beberapa orang worker yang mempunyai kemampuan dan kinerja yang baik. Setiap barang yang telah dibuka dari pressan maka worker wajib mempersiapkan baik itu marking, shrink wrap, shrink fast dan berbagai alat yang digunakan dalam ekport, QC  ( quality control ) juga memegang peranan penting dalam persiapan barang yang akan dieksport.
          Di eksport juga system kerja tak terikat waktu karena eksport sangat tergantung pada jadwal loding ( eksport barang) yang dibuat oleh department logistic.
QC Syobirin

          Barang yang telah dipersiapkan, di recheck dan dinyatakan oleh QC pass ( layak dalam kondisi baik pallet maupun bungkusnya, bentuk, kadar Po bale dan kemasan baik tuk di lodingkan ), lalu di tempel marking/label (-)tujuan/destination yang sudah ditetapkan dan kemudian  dibungkus dengan shrink wrap lalu di tembak pakai shrink fast
gunanya agar karet yang berjumlah 36 bale dalam satu pallet itu terjaga, terlindung dari kontaminan apapun dan dari air yang mengakibatkan jamur. Selanjutnya barang tersebut disusun bardasarkan ( EX, Nomor Lot, Customer dan tanggal lodingnya).


Gambar Loding
Dan
Berbagai kemasan dan customer
                  
         
Setelah semuanya dalam kondisi baik dan jadwal loding sudah jatuh pada waktunya maka sejumlah orang eksport melodingkan barang tersebut dengan baik dan kehati-hatian agar kemasan tersebut tidak rusak.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
          Jadi kesimpulan dari makalah tentang struktur organisasi dalam lingkungan Sri Trang Lingga Indonesia adalah suatu system organisasi manajemen yang








Biografi Penulis

Maryudi lahir 21 Maret 1984, sejak saya bekerja di Sri Trang Lingga Indonesia Group tahun 2006 sampai sekarang. Perusahaan ini sangat berkembang pesat dibawah pimpinan orang-orang yang mempunyai bakat dan kemampuan dibidang masing-masing, saya sangat senang bekerja disini karena rekan-rekan kerja sudah seperti keluarga sendiri.